Aw! Internetan Tak Perlu Operator Lagi? Starlink Luncurkan Direct to Cell
Coba bayangin bisa internetan di HP kapanpun dan dimanapun tanpa perlu operator seluler. Itulah yang mau ditawarin Starlink lewat layanan “Direct to Cell”-nya. Dengan teknologi satelit, kita bisa kirim SMS, telpon, dan internet pakai ponsel atau perangkat IoT di mana saja, tanpa perlu sinyal dari BTS operator. Gimana keren kan? Tapi di sisi lain, ini bikin operator seluler jadi was-was. Apa iya Starlink bakal ambil alih peran mereka?
Apa Itu Layanan Direct to Cell Dari Starlink?
Starlink Direct to Cell memungkinkan ponsel dan perangkat IoT lainnya tersambung ke internet melalui satelit Starlink, bukan operator seluler. Dengan layanan ini, kamu bisa SMS, telpon, dan akses internet di mana saja kapan saja menggunakan perangkat LTE tanpa bantuan operator.
Mengapa Ini Penting?
Layanan ini berarti kamu bisa terhubung ke internet di daerah terpencil atau daerah bencana alam tanpa bantuan infrastruktur seluler. Kamu juga bisa menghindari biaya bulanan ke operator dan tetap terhubung ke dunia. Dalam konteks Indonesia, layanan ini berpotensi menjangkau masyarakat di pelosok negeri yang belum tersentuh layanan telekomunikasi.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Starlink Direct to Cell menggunakan satelit Starlink untuk mengirim dan menerima sinyal dari ponsel dan perangkat IoT. Satelit kemudian memindahkan data melalui jaringan komunikasi antarsatelit ke stasiun bumi Starlink. Dari stasiun bumi, data dikirim ke internet. Prosesnya berlangsung sangat cepat, hanya butuh beberapa milidetik untuk komunikasi bolak-balik antara bumi dan satelit.
Kapan Layanan Ini Akan Tersedia?
Starlink belum mengumumkan tanggal peluncuran pasti layanan Direct to Cell. Namun, mengingat uji coba layanan internet satelit Starlink sudah dimulai di beberapa negara, layanan ini diperkirakan akan diluncurkan dalam waktu dekat. Saat ini, layanan ini baru tersedia untuk pelanggan uji coba di Amerika Utara.
Bagaimana Cara Kerja Direct to Cell Tanpa Operator Seluler?
Direct to Cell memungkinkan ponsel dan perangkat IoT untuk terhubung ke satelit Starlink bukan melalui menara BTS operator seluler. Bagaimana cara kerjanya? Pertama, ponsel dan perangkat IoT yang kompatibel dengan layanan ini akan dilengkapi modem khusus yang mampu berkomunikasi dengan satelit Starlink.
Modem khusus penghubung ke satelit Starlink
Modem ini akan memungkinkan ponsel dan perangkat IoT untuk terhubung langsung ke satelit Starlink, bukan menara seluler. Dengan demikian, ponsel dan perangkat IoT dapat digunakan untuk SMS, panggilan suara, dan akses internet di mana saja tanpa bantuan operator seluler.
Jangkauan luas tanpa batas
Kelebihan lain dari Direct to Cell adalah jangkauan yang sangat luas. Dimanapun Anda berada, selama masih berada di bawah lintasan satelit Starlink, layanan ini akan tetap berfungsi. Tidak ada lagi masalah sinyal lemah atau tidak ada sinyal sama sekali di daerah terpencil.
Biaya langganan lebih murah
Dengan menghilangkan peran operator seluler sebagai penyedia jaringan, biaya langganan layanan ini diperkirakan akan lebih murah dibandingkan dengan operator seluler. Walaupun Starlink belum mengumumkan besaran biaya langganan Direct to Cell, kemungkinan biayanya akan selevel atau bahkan lebih murah dari operator seluler.
Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Direct to Cell
Buka bangga internet celular tanpa operator! Dengan Direct to Cell kamu bisa mengakses layanan internet, SMS dan panggilan suara di mana dan kapan saja melalui perangkat LTE seperti ponsel pintar dan perangkat IoT tanpa bantuan operator seluler.
Kelebihan
Salah satu kelebihan utama Direct to Cell adalah biaya bulanan yang lebih murah dibandingkan berlangganan paket data operator seluler. Kamu juga tidak perlu khawatir sinyal hilang di daerah terpencil atau sulit dijangkau karena menggunakan koneksi satelit. Selain itu, kamu bebas pindah operator karena tidak terikat kontrak.
Kekurangan
Meskipun lebih murah, kualitas koneksi internet satelit masih di bawah operator seluler sehingga pengalaman streaming atau bermain game online mungkin tidak sebaik yang diharapkan. Ketergantungan pada cuaca juga bisa mempengaruhi koneksi, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi. Perangkat pendukung seperti antenna parabola juga diperlukan untuk menerima sinyal satelit sehingga kurang praktis dibawa ke mana-mana.
Direct to Cell hadir sebagai alternatif menarik bagi mereka yang ingin terbebas dari biaya mahal operator seluler. Meskipun demikian, kualitas layanan masih perlu ditingkatkan agar bisa bersaing dengan operator yang sudah berpengalaman. Apakah kamu tertarik mencoba layanan satelit ini? Berbagilah pendapatmu di kolom komentar!
Direc to Cell Akan Menghilangkan Peran Operator Seluler?
Akses Internet Tak Perlu Berlangganan Lagi?
Dengan layanan Direct to Cell, kamu tak perlu berlangganan paket data atau internet lagi dari operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata atau Smartfren. Kamu cukup berlangganan layanan internet satelit Starlink dan bisa mengakses internet di mana saja menggunakan ponsel atau perangkat seluler lainnya.
Direct to Cell memungkinkan kamu SMS, telpon, dan akses internet di mana dan kapan saja melalui perangkat LTE seperti ponsel pintar dan perangkat IoT. Kamu tak perlu khawatir lagi kehabisan kuota atau tak bisa akses internet di daerah tertentu karena sinyal operator yang lemah.
Biaya Berlangganan Starlink Lebih Murah?
Meski Starlink menjanjikan akses internet satelit yang lebih murah, apakah biaya berlangganan Starlink lebih murah dibanding operator seluler? Saat ini, harga paket internet satelit Starlink dimulai dari USD99 atau sekitar Rp1,4 juta per bulan. Sementara itu, paket data ponsel 4G rata-rata berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp200 ribu per bulan tergantung operator dan kuota yang dipilih.
Jadi jika kamu menggunakan Direct to Cell, biaya berlangganan internet kamu bisa jadi lebih mahal. Namun, kamu mendapatkan kelebihan seperti koneksi internet yang lebih stabil dan tak terbatas oleh jangkauan sinyal operator. Apakah kelebihan ini cukup untuk mengimbangi biaya berlangganan yang lebih mahal? Itu tergantung kebutuhan dan prioritas masing-masing pengguna.
Masa Depan Operator Seluler?
Dengan diluncurkannya layanan Direct to Cell ini, apakah operator seluler seperti Telkomsel dan Indosat akan kehilangan pelanggan dan pendapatan? Saat ini, layanan telekomunikasi masih didominasi operator seluler tradisional. Namun, dengan inovasi yang dibawa Starlink, operator seluler harus segera menyusun strateg
Pertanyaan Dan Jawaban Seputar Direct to Cell Starlink
Apakah Direct to Cell Starlink akan menggantikan operator selular?
Tidak, setidaknya tidak dalam waktu dekat. Direct to Cell Starlink ditujukan untuk melengkapi layanan operator selular yang ada, bukan menggantikannya. Layanan ini akan memberikan akses internet di daerah terpencil atau daerah bencana alam di mana sinyal operator selular tidak tersedia. Dengan demikian, pengguna dapat tetap terhubung meski berada di luar jangkauan menara BTS operator.
Berapa biaya langganan bulanan Direct to Cell Starlink?
Saat ini, Starlink belum mengumumkan biaya langganan bulanan pasti untuk layanan Direct to Cell. Diperkirakan biaya langganan akan lebih mahal dibandingkan layanan internet satelit Starlink reguler yang dibandrol US$ 99 (sekitar Rp 1,4 juta) per bulan. Hal ini dikarenakan cakupan area layanan Direct to Cell yang lebih luas, yakni seluruh dunia.
Bagaimana cara kerja Direct to Cell Starlink?
Direct to Cell Starlink akan menggunakan koneksi satelit untuk menghubungkan perangkat seluler pengguna secara langsung tanpa melewati menara BTS operator. Sinyal dari satelit Starlink akan ditangkap oleh antena khusus yang terpasang pada ponsel atau perangkat IoT pengguna. Koneksi satelit inilah yang memungkinkan layanan telepon, SMS, dan internet berjalan di mana saja, kapan saja.
Apakah saya perlu mengganti SIM card operator saat menggunakan Direct to Cell Starlink?
Tidak, SIM card operator Anda masih dapat digunakan bersamaan dengan layanan Direct to Cell Starlink. Kedua layanan ini saling melengkapi. Saat berada di luar jangkauan sinyal operator, ponsel Anda secara otomatis akan beralih ke koneksi satelit Starlink. Begitu masuk kembali ke area layanan operator, ponsel akan kembali menggunakan koneksi operator.
Dengan demikian, layanan Direct to Cell Starlink tampaknya bak
Conclusion
Nah, kesimpulannya setelah baca artikel ini kamu jadi tahu kan kalau teknologi terus berkembang dengan pesat. Starlink Direct to Cell bisa jadi ancaman buat operator seluler yang udah berdiri puluhan tahun. Tapi tenang aja, teknologi baru gini pasti butuh waktu buat bener-bener merakyat. Jadi, nikmati aja dulu koneksi internet lewat operator biasa. Siapa tahu suatu saat nanti kita bisa internetan dimana aja lewat satelit!