Berasa ga sih bro, kayak ada tekanan baru buat penyedia internet lokal akhir-akhir ini? Nah ini dia, ternyata penyedia internet satelit Starlink disebut-sebut bikin salah satu BUMN internet Telkom bangkrut. Apa sich yang sebenernya terjadi brott? Kita dapet info ini dari situs Selular yang nge-launch berita tentang anggota Komisi VI DPR RI dari salah satu fraksi partai, yang khawatir sama nasib para penyedia jasa internet di tanah air yang bakal berubah nasibnya.
Andre Rosiade bilang masuknya internet berbasis satelit di Indonesia bakal berdampak negatif buat BUMN. “Jangan sampai Starlink masuk tapi merugikan dan menghancurkan Telkom kita,” katanya ke Direktur Utama PT Telkom di Kompleks Parlemen pada akhir Mei kemarin.
Starlink Siap Masuki Indonesia, Apa Dampaknya Bagi Telkom?
Satelit Bikin Telkom Khawatir
Dengan masuknya layanan internet satelit Starlink ke Indonesia, Telkom yang selama ini memegang monopoli bisnis internet di negeri ini tentu saja takut kehilangan pangsa pasar. Seperti yang dikatakan Andre Rosiade, anggota Komisi VI DPR RI, bahwa masuknya internet satelit bisa berdampak negatif pada BUMN seperti Telkom.
Strategi Over The Top Ancam Telkom
Selain Starlink, Huawei juga sudah membangun satelit seperti Starlink. Hal ini tentu saja akan mengancam strategi bisnis Telkom yang selama ini diterapkan. Seperti yang dikatakan Andre Rosiade, strategi over the top atau layanan langsung ke pengguna akan menampar keras strategi bisnis yang diterapkan di Indonesia.
Siapkan Diri Hadapi Tantangan Baru
Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom tentu harus siap menghadapi tantangan baru dari para pesaingnya, termasuk Starlink. Telkom harus terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanannya, memperluas jangkauan sinyalnya dan tentu saja menurunkan harga paket internetnya agar tetap kompetitif.
Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan yang dilakukan Telkom, diharapkan BUMN ini tetap mampu bersaing meskipun ada pesaing baru seperti Starlink. Toh, selama ini Telkom sudah melayani jutaan pelanggan setia di seluruh Indonesia. Semoga saja kehadiran Starlink justru bisa mendorong Telkom untuk memberikan layanan terbaiknya kepada masyarakat.
Strategi Bisnis Over the Top Starlink Dan Huawei
Sekarang ini, dua raksasa teknologi yaitu SpaceX dengan layanan internet satelit Starlink dan Huawei sedang bersaing untuk menguasai pasar layanan internet nirkabel di Indonesia. Dengan strategi over the top mereka, penyedia layanan ini menawarkan jasa langsung kepada pengguna tanpa harus bekerja sama dengan operator seluler seperti Telkomsel.
Starlink Siap Masuk dan ‘Menghancurkan’ Telkom?
Anggota Komisi VI DPR RI dari salah satu fraksi partai politik mengkhawatirkan nasib penyedia layanan internet di dalam negeri yang akan mengalami perubahan takdir. Menurut Andre Rosiade, masuknya internet berbasis satelit di Indonesia akan berdampak negatif terhadap BUMN. “Jangan sampai Starlink masuk tapi merugikan dan menghancurkan Telkom kita,” katanya kepada Direktur Utama PT Telkom di Kompleks Parlemen pada akhir Mei.
Ancaman Dari Dua Sisi
Rosiade melanjutkan bahwa strategi bisnis over the top di mana perusahaan menawarkan layanan secara langsung kepada pengguna akan menampar keras strategi bisnis yang diterapkan di dalam negeri. “Sekarang bukan hanya Starlink yang akan jadi musuh Telkomsel, tapi ada Huawei yang sudah membangun satelit seperti Starlink,” katanya.
Dengan dua raksasa teknologi yang siap ‘menghancurkan’ Telkom dengan strategi over the top mereka, apakah operator seluler milik negara ini sudah siap untuk bersaing dan bertahan? Atau apakah pemerintah perlu melindungi BUMN ini dari ancaman luar? Yang pasti, persaingan di industri telekomunikasi Indonesia semakin panas dan menarik untuk diikuti.
Anggota DPR Khawatir Telkom Akan Bangkrut
Bro, kamu pasti heran kenapa anggota DPR khawatir Telkom bakal bangkrut gara-gara Starlink? Padahal Telkom kan perusahaan besar dan sudah lama berdiri. Tapi ternyata, kehadiran Starlink sebagai penyedia internet satelit di Indonesia bakal bikin bisnis Telkom susah.
Persaingan Ketat dengan Penyedia Lain
Seperti yang dikatakan Andre Rosiade, anggota Komisi VI DPR, Starlink bakal jadi saingan berat buat Telkomsel, anak perusahaan Telkom. Apalagi, selain Starlink, ada juga Huawei yang udah bikin satelit serupa. Bisnis over the top atau layanan langsung ke pengguna ini bisa bikin strategi bisnis Telkom yang selama ini diterapkan jadi kacau.
Harga Lebih Murah dan Cakupan Lebih Luas
Starlink menawarkan harga paket internet yang lebih murah dibanding Telkom, dengan kecepatan sampai 1 gigabit per detik. Selain itu, cakupan jaringannya juga lebih luas, mencapai seluruh pelosok Indonesia. Sementara infrastruktur Telkom belum merata di seluruh Indonesia. Hal ini bisa bikin banyak pelanggan Telkom pindah ke Starlink.
Perlu Dukungan Pemerintah
Menurut Andre Rosiade, pemerintah perlu mendukung BUMN seperti Telkom dengan memberikan insentif dan kemudahan. Sebab, jika dibiarkan, kehadiran Starlink dan penyedia serupa bisa membuat Telkom bangkrut dan merugikan negara.
Jadi begitulah alasan kenapa anggota DPR khawatir Telkom bakal bangkrut gara-gara Starlink. Persaingan pasar telekomunikasi memang makin ketat. Tapi selama Telkom terus berinovasi dan didukung pemerintah, mudah-mudahan Telkom bisa bertahan dan tidak bangkrut.
Seberapa Besar Ancaman Starlink Bagi Telkom?
Starlink sendiri merupakan layanan internet berbasis satelit dari SpaceX, perusahaan roket milik Elon Musk. Dengan menggunakan satelit, Starlink menjanjikan akses internet berkecepatan tinggi ke seluruh penjuru dunia, termasuk daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh koneksi kabel atau nirkabel.
Kabar Starlink bakal masuk ke Indonesia tentu saja mengancam posisi Telkom sebagai penyedia layanan internet terbesar di Tanah Air. Apalagi dengan janji kecepatan akses hingga 1 Gbps, Starlink bisa menarik banyak pelanggan Telkom yang kecewa dengan layanannya.
Namun seberapa besar ancaman Starlink sebenarnya? Mengingat skala investasi yang dibutuhkan untuk membangun jaringan satelit seperti milik Starlink, kemungkinan besar harga langganan Starlink bakal jauh lebih mahal dari Telkom. Hal ini tentu akan menjadi hambatan bagi masyarakat untuk beralih ke Starlink dan meminimalisir dampaknya terhadap Telkom.
Selain itu, pemerintah Indonesia sendiri masih belum memberikan izin pengoperasian layanan satelit asing seperti Starlink. Proses perizinan yang rumit dan berbelit, ditambah persaingan dengan operator satelit dalam negeri, dapat memperlambat atau bahkan menghalangi masuknya Starlink ke Indonesia.
Dengan begitu, meski Starlink diwarnai ancaman, Telkom sepertinya masih memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan. Selama Telkom terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanannya, posisinya sebagai raja internet Indonesia belum tentu akan tergantikan oleh Starlink dalam waktu dekat.
FAQ Starlink Penyedia Layanan Internet Satelit
Apakah Starlink benar-benar bisa membuat Telkom bangkrut?
Walaupun Starlink dapat menjadi pesaing berat bagi penyedia layanan internet seperti Telkom, kemungkinan besar tidak akan membuat perusahaan sebesar Telkom bangkrut. Telkom adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan basis pelanggan yang kuat serta produk dan layanan yang beragam.
Starlink hanya menyediakan layanan internet satelit, sedangkan Telkom menawarkan layanan telepon rumah, telepon seluler, TV kabel, dan lainnya. Selain itu, layanan Starlink mungkin tidak dapat diakses di daerah terpencil atau di tempat dengan penempatan satelit yang terbatas, yang merupakan keunggulan layanan Telkom.
Meskipun demikian, Starlink dapat merebut pangsa pasar layanan internet Telkom dan memaksa Telkom menurunkan harga untuk bersaing. Hal ini tentunya berpotensi menggerus keuntungan Telkom secara signifikan. Untuk mencegah hal ini, Telkom perlu terus meningkatkan kualitas layanan dan produknya serta memperluas cakupannya ke daerah yang belum terjangkau.
Berapa biaya berlangganan internet Starlink?
Layanan internet satelit Starlink saat ini ditawarkan dengan biaya berlangganan sekitar $99 atau Rp 1,4 juta per bulan. Harga ini setara dengan paket internet rumah dari beberapa penyedia layanan internet di Indonesia.
Meskipun demikian, biaya awal untuk perangkat terminal Starlink cukup tinggi, yaitu sekitar $499 atau Rp 7 juta. Biaya ini mencakup antenna parabola kecil, router Wi-Fi, dan kabel. Biaya perangkat ini harus dibayar secara penuh di muka sebelum pelanggan dapat menggunakan layanan Starlink.
Biaya berlangganan Starlink diperkirakan akan turun seiring dengan semakin banyaknya satelit yang diluncurkan dan ditempatkan di orbit. Hal ini karena biaya oper
Conclusion
Jadi intinya, walaupun Starlink bisa jadi ancaman buat Telkom, tapi selama Telkom bisa terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanannya, mereka pasti bisa bertahan. Kita sebagai konsumen internet juga diuntungkan dengan adanya kompetisi yang sehat ini. Jadi santai aja bro, nikmatin saja perkembangan teknologi ini. Yang penting kita dapat internet fast and stable dengan harga terjangkau. Oke bro? Semangat!